Bangkit Dari Masalah Setelah Terjatuh
masalah Motivasi hari ini 7 Desember, penghujung tahun yang mungkin berat bagi semua orang. Perjalanan hidup semakin lama semakin panjang. Semakin banyak perjumpaan juga masalah yang dapat kita rasakan. Kadang terasa lelah secara fisik maupun psikis. Terkadang pula bahagia, dan mampu melupakan semua beban. Terkadang pula menjadi makhluk yang paling tidak rasional hanya mengacu pada emosional.
Saat-saat seperti itu terkadang kita merasa menjadi orang yang paling jatuh. Tidak jarang juga perasaan seperti itu juga diiringi dengan harapan dan cita-cita tinggi. Namun realita kadang-kadang berkata sebaliknya. Dan itu semakin membuat kita merasa lebih kecil. Tidak jarang menghancurkan hati dan keberanian kita untuk menatap masa depan.
Menyadari perjalanan selalu berliku. Entah siap atau tidak, memilih jalan apapun selalu beriringan dengan tanggung jawab setelahnya. Bagi kamu yang sedang terjatuh, tersesat, dan kehilangan arah. Tetaplah kuat, dan coba melihat kebelakang. Ada ratusan jalan berliku yang sudah kau lewati.
Jatuh ke Dasar Jurang Persepsi
Setiap dari kita akan menjalani fase benar-benar merasa terjatuh. Siap atau tidak, terdesak atas keadaan, pilihan yang kurang bijaksana, dan banyak lagi penyebabnya. Untuk saya pribadi, saat seperti itu sangat membingungkan. Mood yang tidak pasti, pikiran yang berlarian kesana-kemari. Tiba-tiba menjadi pemurung, tiba-tiba menjadi terlalu bersemangat, kemudian terdiam kembali. Kita mengetahui ada yang salah, namun juga tidak mengetahui apa yang salah.
Memang, tidak ada tolak ukur yang pasti terhadap permasalahan tiap orang. Tiap-tiap dari kita memiliki perjalanan sendiri dengan segala variabel dalam perjalanannya. Tidak bisa juga menilai berat atau ringan permasalahan setiap orang. Resep jalan keluar yang berhasil dalam permasalahan orang lain. Belum tentu akan berhasil diaplikasikan dalam permasalahan orang yang lainnya lagi.
Mencari-cari penyebab, mencari jalan keluar dan tetap berkutat dalam kepala. Belum lagi waktu yang terus berjalan. Juga kehidupan yang harus terus berlalu tanpa menunggu. Seakan-akan semua hal mendesak kita untuk semakin terpuruk.
Namun terkadang kita lupa, kehidupan memang seperti itu adanya. Terkadang pula kita lupa, bahwa kita hanya perlu mengamati dan mawas diri. Seperti melihat lalu-lalang kendaraan. Permasalahan pun sama, kita melihat dia datang, mendekat, kemudian menjauh. Persepsi dalam kepala, dan apa yang kita perhatikan bisa saja berbeda.
Pengharapan kita akan sesuatu, dan apapun yang terjadi tetap harus diberikan sekat. Apapun yang terlintas dalam kepala, biarlah menetap dalam kepala. Dan apapun yang terjadi, hanya perlu dinikmati. Selalu memperbandingkan apa yang ada dalam kepada dan kenyataan. Seringkali membuat kita semakin kecewa.
Mengumpulkan Serpihan, Untuk Bangkit masalah
Saat kita tidak lagi mengetahui apa yang harus dilakukan. Cobalah merenungkan hal ini:
- Memperbaiki perasaan selalu menjadi korban keadaan atau kesalahan. Saat ini cobalah untuk menerima apapun yang terjadi. Jangan biarkan keadaan membuat pikiran kita semakin kacau. Tetap jaga pikiran kita tetap stabil.
- Mempertimbangkan apa yang akan kita lakukan setelah menyelesaikan masalah ini. Motivator paling baik adalah kesadaran diri atas kelemahan, kekuatan dan harapan diri sendiri. Memberikan reward kepada diri setelah semua hal teratasi dapat menjadi mesin pendorong yang begitu kuat bagi diri untuk bangkit.
- Tentukan arah yang akan kita ambil. Dalam situasi apapun, selalu ada jalan. Berdiam juga menjadi salah satu jalan baik yang bisa diambil. Mempelajari keadaan, mempertimbangkan kedepan. Dan memilih langkah pertama kita untuk bangkit dan menghadapi setiap masalah.
- Jangan pernah menyerah. Tidak masalah jika ingin berhenti sejenak untuk beristirahat. Namun jangan pernah menyerah. Jangan!
Baca juga : Pernikahan Bukanlah Tujuan Dalam Lintasan
Setiap masalah dapat membuat kita jatuh. Dan setiap masalah dapat juga memberikan kita sudut pandang berbeda dalam melihat dunia. Keindahan yang tidak pernah nampak, dapat muncul kapanpun kita mau.